Kalung di leher Dita terasa panas. Di dalam kalung itu berisi jiwa Frans yang sedang berdiam. Frans mendengar semuanya. Ia tahu kalau ternyata Dita tidak bisa lepas dari Tian. Selama ini jika ada Frans di sisinya, Dita hanya memikirkan Tian. Kenyataan itu membuat Frans sakit hati. Dia sudah menolong Dita dengan tulus tapi Dita hanya memanfaatkan dirinya. Perasaan Frans bukan mainan, bukan juga tempat pelarian semata. Jiwanya bisa mendengar semua yang Dita katakan. Ia merasa sangat kecewa. Semua yang ia lakukan untuk Dita rasanya tidak berguna.
Pyash!
Kalung itu pecah terburai. Jiwa Frans yang marah denga segala percampuran emosi, membuat kalung itu hancur di udara. Dita tidak merasa kalau kalungnya pecah, dia masih melanjutnya sisa obrolan bersama James.