*********** 10 Tahun Kemudian **************
( Suara telfon berdering )
" Hallo,,, ada apa sayang ? "
" Mi,,, transferin jajan lagi dong ke atm eji, kata guru nanti sore bakalan ada kelas tambahan. Gak mungkin eji pulang kerumah , trus balik lagi ke sekolah, kan jauh mi. Transfer sekarang ya mi, eji mau makan bareng teman teman ni, udah laper banget "
" Loh, tadi kan sebelum berangkat kan udah dikasih lebih uang jajannya sayang 200.000 loh, udah habis ya ? Yaudah nanti mami transfer ke kamu 200 lagi cukup kan sayang ? "
" Iya tadi make buat beli sesuatu. Udah dulu ya mi, eji tutup dulu telfonny. Cukup kok, makasih ya mi love you " langsung mematikan telfon.
Ayra tidak sengaja mendengar percakapan bu ratna dan putrinya eji. Dia berdiri di balik pintu sembari melamun. Terlihat jelas dia merasa sedih karna dalam lubuk hatinya ingin sekali menjadi eji. Dimanja, di istimewakan, tidak pernah di suruh kerja ini itu, dan apapun yang dia minta kepada ibunya selalu di berikan.
" Astaga,, ! "
" Membuatku kaget saja, apa yang kau lakukan disini ? " ujar bu ratna yang terkejut saat melangkah keluar dari pintu kamarnya
" Mmmm, maaf bi aku tadi melamun " ujar ayra
" Apa kau akan terus melamu seperti orang bodoh di depan pintu kamarku, ayo sana pergi. Bikin jantung orang mau copot saja anak ini ! " gumam bu ratna sambil berjalan melewati ayra.
" Oo,,, bi ada sesuatu yang mau aku bicarakan, tadi pihak keuangan sekolah memintaku untuk segera melunasi uang LKS, totalnya 155.000 bi " ujar ayra
" Hei... dari mana aku punya uang sebanyak itu, Kau kira aku mesin atm yang selalu sedia uang kapanpun kau perlu, telfon sana mamamu, minta uang sama dia ! "
" Enak saja minta uang sebanyak itu, Lagian ya uang yang dikirim sama mamamu kemarin kan sudah habis untuk biaya sehari hari, biaya makan, listrik, dan untuk uang jajan juga. Ngirim uang pas pasan, dasar pelit ! " bu ratna mengomel tanpa memikirkan perasaan ayra.
***********
Pagi hari yang cukup cerah. Ayra bangun seperti biasa, setelah membersihkan tempat tidur, dia segera membersihkan rumah dan mencuci piring. Biasanya ayra juga memasak nasi sebelum berangkat kesekolah, tapi hari ini adalah jadwal piketnya jadi ayra harus berangkat lebih awal.
Setelah menyelesaikan semua pekerjaan ayra langsung bergegas berangkat ke sekolah. Ternyata sahabatnya, dian sudah menunggu di depan rumah.
" Huufft,,, capek sekali !"
" Maaf ya dian jadi ngerepotin nih. Kau pasti belum sarapan kan ? " tanya ayra sembari berjalan menghampiri dian yang duduk di atas motornya.
" Hei inces, udah basa basinya ? kalo udah buruan naik, ntar kita telat piketnya !" sahut dian membalas sambil tersenyum.
Ayra dan dian langsung berangkat menuju sekolah. Sedangkan eji anak kesayangan bu ratna masih tidur dengan nyenyaknya. Eji dan kakaknya weli tidur di kamar yang berbeda, sedangkan ayra tidur sekamar dengan eji di ranjang kecil di bawah tempat tidur eji. Tidak heran, eji bersikap seperti tuan putri di keluarganya. Alarm yang berada di atas meja belajar eji berbunyi.
" Huwaaaahhh,,,, " menguap tanpa menutup mulut.
Lalu beranjak dari tempat tidurnya dan langsung pergi ke kamar mandi. Setelah selesai mandi eji langsung memeriksa meja makan. Waktu menunjukkan pukul 07 lewat 15 menit.
" Mi,,, mana sarapan untuk eji ? " soraknya dengan suara yang cukup keras sampai membuat semua orang terbangun.
" Ada apa sih ? berisik banget ni anak ! " ujar weli kakak eji sambil berjalan menuju kamar mandi
Bu ratna dan pak gare keluar dari kamar mereka.
" Ada apa sih eji, telinga ayah sakit sekali mendengar suaramu yang cempreng itu !" ujar pak gare
" Ini nih si ayra pasti gak masak kan sebelum berangkat sekolah, dasar anak pemalas, udah numpang gak tau diri lagi ! " gerutu eji.
" Dia gak masak ya ? "bu ratna berjalan mendekati meja makan.
" Dasar anak itu, liat saja nanti aku akan memarahinya nanti !! " gumam bu ratna
" Udah lah bu, lagian kan si ayra juga udah beresin rumah dan nyuci piring kotor. Kalau sarapan kan bisa ibu yang masakin buat eji ! " ujar pak gare setelah memeriksa dapur.
" Ayah itu jangan belain dia terus,,, itu anak udah syukur kita kasi tempat tinggal, jadi ya wajar dia bantu kita ngerjain tugas rumah ! " gerutu bu ratna
" Ahh,, terserah kalian, ayah tidak mau ikut campur !" pak gare memilih untuk tidak berdebat dengan istri dan anaknya yang suka mengatur itu. Tapi bu ratna masih terlihat dongkol, dia berjalan dengan cepat kekamarnya dan mengambil ponselnya. Ternyata dia menelfon ayra.
Drrtttt,,,drrtt,,drrttt,,, ( ponsel yang berada di kantong seragam ayra bergetar )
Setelah di cek, tenyata itu panggilan dari bu ratna.
" Hallo bi ? " jawab ayra
" Hei ayra, kau tidak masak ya sebelum pergi ? " bentak bu ratna ditelfon.
" Ma,,maaf bi, hari ini jadwal piketku di sekolah, jadi aku pergi lebih awal. Tapi aku sudah membereskan rumah dan juga sudah mencuci semua piring kotor kok bi " jawab ayra terbata.
Dian yang sedang menghapus papan tulis terlihat begitu serius memperhatikan ayra. Karena penasaran, dia mencoba memberi kode kepada ayra.
" Ssstt,,,,, siapa ? " bisik dian berjalan menghampiri ayra
" Bibiku " jawab ayra pelan sambil melihatkan ponselnya
Dian yang penasaran apa yang sedang dikatakan oleh bibinya ayra, langsung merebut ponsel dari tangan sahabatnya itu. Dian mendengar kata kata yang dilontarkan oleh bu ratna dengan sangat jelas ditelfon, dian tidak menyangka akan mendengar semua itu , tapi dia berusaha terlihat tidak mendengar apa apa dan segera memutuskan panggilan bu ratna dengan alasan tidak bisa mendengar apapun dengan jelas. Lalu dian mengajak ayra kembali melanjutkan piket.
Bel tanda masuk berbunyi, semua siswa bergegas masuk ke kelas masing masing. Ayra dan dian yang barusaja menyelesaikan piket, langsung bergegas ke toilet untuk mencuci tangan lalu segera kembali ke kelas.
" Ra, kamu udah ngerjain tugas yang dikasih sama bu dewi kemarin belum ? " tanya dian.
" Udah dong, emangnya kau belum buat ? " ayra balik bertanya.
" Ehehe,, kemarin tu aku pergi jalan sama doni, jadi pas pulang lanjut telfonan. Eh lupa deh ngerjainnya " dian menyeringai.
" Kau itu taunya Cuma pacaraaaan aja ! " gumam ayra.
" Liat dong ra,, pliss ! " bujuk dian.
" Ya udah bentar aku ambil dulu ! " ayra memeriksa isi tasnya.
Teman sebangku ayra barusaja datang. Lulu, seorang siswi dengan kepribadian yang diluarnya terlihat dingin, tapi sebenarnya dia adalah tipe teman yang sangat perhatian. Tingginya sekitar 158cm, jika di bandingkan tinggi dengan ayra dan dian lulu terllihat lebih pendek dari mereka. Ayra 161cm, dian 160cm.
" Pagi wei,, " sapa lulu sambil meletakkan tasnya di atas meja.
" Emmm,,, l,u lu l,u lu " eja dian
" lele " sambung ayra
" Ahahahahh,,,,, dasar bocah " balas lulu sambil menepuk pundak dian.
Mereka saling bersenda gurau seperti biasa. Seorang siswa berlari dengan kencang masuk ke dalam kelas. Abid ketua kelas XI-A dengan julukan si "kutu Buku" bergegas masuk dan langsung duduk di tempat.
" Wakil kepala sekolah sepertinya akan masuk ke kelas kita, kalian semua duduklah yang tenang " ujar abid
" Apaan sih bid, ngomong kayak pembawa siaran radio aja. Ahahahahah,,,, " ujar lulu sambil meledek abid
" Ya udah kalau gak percaya " balas abid cuek
" Yaudah balik sana di, "ujar ayra sambil mendorong dian beranjak dari kursi yang ada di sebelahnya dan bertukar posisi dengan lulu.
Tak,,Tak,,Tak,, ( Suara langkah kaki yang semakin mendekat dan tiba tiba pintu terbuka )
" Selamat pagi,," sapa bu Lidya wakil kepala sekolah SMA 28.
" Pagi buu,, " Sahut seluruh siswa yang ada di kelas termasuk ayra.
" Hari ini ibu ingin menyampaikan kabar baik kepada kalian semua, pertama minggu depan sekolah kita akan melakukan study tour ke daerah yang sudah di tentukan oleh para wali kelas. Dan yang kedua, ibu akan memperkenalkan kalian dengan siswa baru pindahan dari Belta. Silahkan masuk ! " perintah bu dewi
" Wah,, pindahan dari belta. Pasti dia dari keluarga ningrat "
" Keren,, pasti anak orang kaya "
Semua murid yang ada di kelas itu tampak antusias menyambut kedatangan teman baru di kelas mereka. Banyak dari mereka yangmencoba menebak bagaimana siswa baru itu. Dengan langkah yang pelan dan pasti seorang siswa laki laki berjalan memasuki kelas dan berdiri di sebelah bu dewi yang saat itu tengah berdiri di depan kelas.
" Baiklah nak, silahkan perkenalkan diri kepada teman temanmu ! " perintahnya
# By me : sandra_ssi