**********
" Hallo perkenalkan nama aku Renji Justin, kalian bisa panggil aku ren atau Rj. Terimakasih " ujarnya singkat
Wah,,, dia sangat tampan.....
" Iya dia keren sekali,,, pasti sudah punya pacar....
( Terdengar suara ricuh seketika setelah ren memperkenalkan diri di kelas itu, banyak siswa berbisik satu sama lain saling memuji penampilan ren )
Ren sudah memaklumi situasi yang di alaminya saat ini, jadi topik perbincangan dimanapun dia berada. Tidak heran, selain tampan dan memiliki ciri khas penampilan yang keren, ren juga salah satu siswa yang terbilang cukup populer dikalangan para siswi, bahkan di sekolah nya dulu dia pernah beberapa kali berkencan dengan seniornya. Dalam suasana yang cukup ribut, sesuatu mengalihatkan perhatian ren, ya dia terus memperhatikan seorang siswi yang sejak dia masuk tidak mempedulikan susana kelas saat itu. Dia adalah ayra, sejak ren masuk sampai saat dia meperkenalkan diri ayra hanya fokus membaca buku yang ada di mejanya.
" Hah,,dimana mana kau selalu menjadi pusat perhatian ren, ya itulah kelebihanmu "
" Hmmmm,,lihatlah betapa banyak mata yang tertuju padamu,kau sangat perfect ! " gumamnya dalam hati sambil menyeringai
" Baiklah,, siswa ibu sekalian, ibu harap kalian bisa membantu teman kalian ren jika memerlukan sesuatu " ujar bu lidya
" Baik buuu,,,,, " Seru para siswa
" Nak ren silahkan kamu duduk di bangku kosong yang ada di pojok sana " sambil menunjuk ke arah kursi kosong yang berada tepat di belakan tempat duduk ayra.
" Baik , terimakasih bu " ujar ren sembari berjalan menuju tempat duduknya
Ren berjalan dengan santai. Semua siswa khususnya perempuan terus memperhatikan ren, sebaliknya ren malah tidak hentinya melihat ayra sampai dia duduk ditempatnya.
" Siapa cewek angkuh ini, bisa bisanya dia tidak sekalipun melihat ke arahku " gumam ren yan berjalan melewati ayra.
" Wah,, jika dilihat lebih dekat dia semakin tampan " bisik lulu pada ai, teman sebangkunya yang pintar itu.
" Dasar kau ini, sudah punya pacar tapi masih jelalatan lihat cowok ganteng " ujar ai
" Yah,, kan mengagumi itu wajar..Lagian ni ya, di sekolah kita kan cowok ganteng kayak dia langka banget "
" Bener kan ? " tanya dian
" Tau ah di,, rempong banget sih kamu. Coba aja doni satu kelas sama kita ya,,Hmmm " sahut ai mulai kesal
Setelah wakil kepala sekolah meninggalkan ruang kelas mereka, lanjut pak darma langsung memulai pelajaran sejarah.
" Baik mari kita mulai pelajaran hari ini, buka buku kalian halaman 131 " perintah pak darma
Setelah jam pelajaran dengan pak darma selesai, bu dewi langsung mengambil alih kelas. Semua siswa tau kalau bu dewi sangat tidak suka kalau dalam kelasnya ada murid yang tidak memperhatikan saat dia menerangkan pelajaran. Ayra adalah salah satu murid kesayangan bu dewi, selain anaknya pintar dan sopan, ayra adalah sekretaris di kelas XI-A.
" Anak-anak,, apa kalian sudah mengerjakan tugas yang ibu berikan kemarin ? " tanya bu dewi dengn tatapan tajam sembari menarik pelan kacamatanya ke bawah
" Sudah bu,, !!! " seru semua siswa
" Baik, silahkan kumpulkan ke meja ibu ! " serunya lagi
Para siswa yang mengerjakan tugas berbondong-bondong menyerahkan tugas dan meletakkannya ke meja bu dewi. Langsung saja bu dewi memeriksa tugas yang sudah di kumpulkan para siswanya itu. Disela pemeriksaan ia melihat seorang siswa yang terus menatap ayra siswa kesayangannya.
" Kamu yang duduk di pojok sana ! "
" Apa kamu siswa baru ? " tanya bu dewi menunjuk ke arah ren
Renji langsung sadar kalau bu dewi sedang bertanya kepadanya.
" Benar bu, nama saya ren " jawab ren sambil sedikit menundukan badan
" Baiklah ren, selamat datang di sekolah ini.. berarti hari ini kamu tidak mengumpulkan tugas seperti temanmu yang lain, hmmm,,,,,, kalau begitu ayra,, setelah selesai jam ibu tolong kamu pinjamkan buku catatan kepada ren ya, lalu kamu juga bisa membantunya menerangkan tugas hari ini kepadanya " perintah bu dewi
Melihat cara ren menjawab pertanyaanya,bu dewi merasa senang karna menurutnya sikap ren sangat sopan sebagai siswa baru.Siswa lain tampak iri karna menurut mereka ayra sangat beruntung diberikan kesempatan untuk membantu murid pindahan yang menjadi idola di hari pertamanya masuk sekolah. Berbeda dari yang mereka fikirkan, ayra justru terlihat biasa saja saat bu dewi memintanya untuk membantu murid pindahan itu.
" Baik bu " jawab ayra tanpa ekspresi
Drrringgggg,,,,,,,, ( Bel sekolah berdering, tanda jam istirahat )
" Baiklah anak-anak kita akhiri sesi belajar kita hari ini, jangan lupa pekan depan kita akan mengadakan ulangan, ibu minta kalian bisa melengkapi catatan sebelum ulangan diadakan " ujar bu dewi
" Baik bu,, "
Para murid segera berhamburan keluar kelas untuk belanja ke kantin sekolah. Ayra menyerahkan catatan kepada ren sebelum dia dan teman temannya keluar ruangan.
" Ini, , kau bisa meminjamnya sampai minggu depan " ujar ayra singkat sambil meletakkan catatannya di meja renji.
Ayra berencana langsung pergi setelah meletakkan catatannya saat itu, tapi ren tiba tiba mengatakan sesuatu.
" Eittss,, tunggu dulu. Tadi kau bilang akan membantuku menerangkan tugas yang diberikan sama bu dewi tadi kan ? " ujar ren
" Hmm,, terus ? " jawab ayra singkat
" Heh,, terus ? " ren mengulang perkataan yang sama
" Bukankah artinya mulai saat ini kau sudah harus melakukannya ? " ujar ren
" Maaf ya, siapa namamu tadi ? apa kau tidak mendengar bel baru saja berbunyi ? " tanya ayra
" Ya, lalu apa hubungannya dengan membantuku ? " tanya ren balik
" Baik,, aku akan menjelaskannya. Bel yang baru saja kau dengar tanda jam istirahat, sebagai manusia normal aku juga perlu istirahat dan makan seperti siswa lainnya. Kalau aku tidak makan, aku tidak akan punya tenaga untuk membantu siapapun "
" Apa kau mengerti sekarang ? " tegas ayra
Ren tidak bisa berkata apapun, dia hanya bisa terus menatap ayra yang berdiri di hadapannya. Dian yang mengerti suasana hati ayra saat itu mencoba untuk mengalihkan pembicaraan. Sedangkan Lulu dan ai yang menunggu di depan pintu kelas terlihat penasaran dengan apa yang dian dan ayra katakan kepada ren.
" Kalau begitu kami pergi dulu, kau bisa bertanya apapun setelah ayra dan aku kembali nanti. oke ! " ujar dian sambil membalikkan tubuh ayra.
" Huftt, , menyebalkan ! "
" Memangnya dia siapa seenaknya saja mengaturku " gumam ayra sambil berjalan meninggalkan ren disusul dian yang berjalan dibelakangnya
" Apa ? Sombong sekali wanita itu. Liat saja nanti, akan kubuat dia menyesal karna mengacuhkanku " ujar ren dalam hati
Ayra dan teman temannya tengah asyik menyantap makanan yang disajikan bu lili, pemilik kantin disekolah mereka.
" Terimakasih bulik,, " ujar mereka serempak setelah pesanan mereka disuguhkan
" Eh ra, apa yang kau bicarakan dengan siswa baru tadi ? " tanya lulu
" Iya,, dia kayak kesal gitu " sambung ai
" Udah biarin aja, lagian dia juga sih. Anak baru tapi udah sok sokan main perintah si ayra aja "
" Sayang banget,, padahal ganteng tapi sok ngatur " sahut dian
Drtt,,Drrtt ( 1 Pesan masuk )
Ayra langsung membaca pesan yang diterimanya. Ternyata itu pesan dari mamanya.
" Ra,, mama minta maaf , kondisi keuangan mama saat ini sangat buruk nak, jadi mama terpaksa menyuruh aldo kembali ke kampung dan untuk sementara kalian berdua bisa tinggal dengan bibi "
Matanya terlihat berkaca kaca, terdiam beberapa menit sambil memandangi isi pesan yang ada di dalam ponselnya. Entah cobaan apa lagi kali ini, ayra hanya bisa berdo'a agar keluarganya kembali bersama seperti dulu lagi.
" Hei,, !! ra !! "
" Kau baik baik saja " tanya dian
" Siapa ra ? " sahut lulu
" Ra ? " ai menepuk pundak ayra
" Aa,, maaf teman teman aku melamun.. " tersentak
" Mmm,, ini pesan dari mamaku " terang ayra
" Wah,, bagiaman kabar mamamu ? " tanya dian
" Baik,, tapi sepertinya adikku aldo akan kembali kesini dalam waktu dekat " jelas ayra
" Ohh,, tapi bukankah adikmu sekolah disana ? apa yang dia lakukan disini ? " sahut lulu
" Keuangan keluargaku sedang tidak stabil, mungkin aldo akan dipindahkan kesini " ujarnya
" Berarti kalian berdua akan tinggal dengan bibi kalian yang jahat itu ? " tanya lulu
" Hust,,kau ini.Jangan sembarangan mengatai orang jahat " ujar dian
" Huuu,, yang benar saja di,kau ingat tidak waktu kita mengajak ayra keluar hari itu ? "
" Oh ya aku ingat " sela ai
" Bagaimana aku lupa kejadian hari itu,sebenarnya aku sangat kesal mendengar ucapannya. Tapi ayra meminta kita untuk tetap diam " Jelas dian
" Kau pasti tidak menyangka kami ada disana saat itu kan ra ? " tanya ai
# By me : Sandra_ssi