"Bude Marni sudah membuatkan dia bubur. Suapi Tinara dengan buburnya, ya," ucap Kirana memberikan sebuah nampan berisi semangkuk bubur dan segelas air putih.
"Terima kasih, Ki. Maaf, sudah merepotkan." Zain menerimanya.
"Tidak, saya ke kamar dulu," pamit Kirana.
Sesampainya di kamar, Kirana melihat Kakrataka yang sedang memangku Maisya. Keduanya menghadap ke arah laptop dan sepertinya sedang melakukan panggilan video dengan seseorang.
"Siapa?" Kirana menggunakan isyarat bibirnya.
"Ibu," ucap Kakrataka.
Kirana antusias untuk segera bergabung. Duduk di samping Kakrataka dan melambaikan tangan pada Karin.
"Apa kabar, Ibu?" tanya Kirana.
"Baik, Sayang. Kamu, apa kabar?"
"Alhamdulillah, aku juga baik. Angkasa, mana?"
"Angkasa sedang tidur dengan Syisyi."
"Pasti mereka berdua imut sekali." Kirana berucap seraya membayangkan.
"Lebih lengkap jika ada Maisya di sini."
Kakrataka tersenyum menanggapi.
"Sabar, Bu, mungkin pertengahan puasa nanti kita akan pulang," ucapnya.