Membunuh adalah larangan, tetapi membunuh perasaan adalah suatu hal yang dijadikan perlu. Sebagai sebuah pembuktian bahwa manusia harusnya mampu membuat masa lalu lumpuh. Berkutat dengan masa yang sudah, bisa membuat langkah tak terarah menuju ke depan yang sudah menanti untuk dijamah.
***
"Jadi, Pak Zain akan tinggal di Trenggalek setelah menikah nanti?"
Sejak tadi Kirana memantau Rukmana yang tengah menginterogasi Zain. Ia hanya diam di dekat pintu yang menghubungkan lorong dengan dapur. Meski Kirana mampu mendengar obrolan mereka dengan jelas.
Memang sepertinya Rukmana itu gencar sekali dalam mendekati Zain, padahal sudah tahu jika Zain adalah milik atasannya sendiri. Kendati demikian, Kirana hanya tersenyum dan terus saja memantau mereka.
"Kemungkinan besar iya, memangnya kenapa?"
Pandangan Zain sejak tadi fokus pada beberapa rekap selama satu minggu ke belakang tentang pemasukan dari restoran ini. Ia sama sekali tak menatap lawan bicaranya dan terus menunduk.