Sungguh rasa kesal tengah meraja dalam dada Kirana. Sampai kini ia masih berada di ruangannya. Sedangkan Kakrataka telah kembali ke ruang kerjanya sendiri untuk melanjutkan pekerjaan yang tertunda.
Kirana tengah duduk di kursinya dan berulang kali berputar seraya menggigit jarinya sendiri. Mengingat betapa seksinya penampilan Cantika yang sangat mengerikan, membuat Kirana merasa gila.
"Bu Kirana."
Tok!
Tok!
Kirana kembali ke posisi awal, menghadap ke arah mejanya dan mengamati siapa yang datang di luar sana.
"Masuk saja," titah Kirana.
Ternyata yang datang adalah kawan dekatnya selama di kantor dulu. Helena namanya.
"Helena, jangan panggil saya Ibu, tapi Kirana. Seperti dulu juga," ucap Kirana seraya menghampiri Helena untuk memeluknya.
Rasanya sangat berbeda saat oleh kawannya sendiri dipanggil dengan sebutan berbeda hanya karena dirinya telah menikah dengan Bos besar mereka.
"Baiklah, Kirana," jawab Helena sembari melepas pelukan keduanya.
