"Aku kira, kamu juga punya pikiran yang sama kayak aku, Van."
"Iya, ada yang ditutup-tutupi sama Pak Azam. Dia kayak orang ketakutan."
"Heem ... dan makin rumit aja," keluh Angga sambil fokus menyetir.
"Kita makan siang dulu atau mau langsung pulang?" tanya Evan, setelah melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan hampir pukul dua belas siang.
"Makan dulu boleh, deh. Laper juga, bener-bener menguras energi."
Mereka akhirnya sepakat untuk mencari rumah makan yang berada di daerah itu. Setelah beberapa waktu berlalu, Angga menepikan mobil di tempat parkir sebuah rumah makan yang lokasinya berada di pinggir jalan.
Saat masuk, suasana tempat itu begitu sejuk karena tempatnya begitu luas dan terbuka. Pengunjung bisa memilih untuk makan lesehan yang terhubung langsung dengan pintu masuk atau ingin makan di gazebo-gazebo tradisional yang berada di bagian bawah dekat dengan sawah.