Mendapat pertanyaan itu dari sang sahabat, terlihat kalau Evan hanya menggelengkan kepala pelan. Karena sejujurnya saja, dia belum memiliki rencana apapun untuk mengatasi semua masalah yang kini telah jadi terbuka dengan gamblang. Informasi yang disampaikan oleh Papanya, tentu saja telah membuat dirinya terkejut. Sehingga dalam waktu yang sedemikian singkat, pastilah dia belum bisa memikirkan tentang langkah apa yang selanjutnya harus mereka ambil.
"Aku membutuhkan sedikit waktu untuk memikirkan semua ini." Demikianlah jawab Evan pada akhirnya, sambil tersenyum tipis ke arah Angga.
Hal itu mendadak saja membuat Angga menjadi tidak enak hati. Karena seharusnya dia juga memikirkan perasaan Evan, yang tentunya masih shock setelah mendengar seluruh penuturan dari sang Papa.
"Sorry ya, Van."
"Nggak papa, Ngga. Santai saja."
Setelah menjawab demikian, Evan nampak mendengus pelan dan memutuskan untuk mengambil cangkir berisi teh yang sudah dingin.