"Kata Ibu, kemarin kak Susi nemuin kakak, ya?" tanya Ares dengan tiba-tiba di saat mereka tengah berdua saja.
"Iya, Res. Dia mau minta maaf karena kejadian sewaktu di tempat Cak Irwan."
"Ck! Tapi menurutku, itu cuma pura-pura aja sih, Kak. Soalnya, kemarin aku liat kak Susi masih akur-akur aja sama kak Ana," ujar si adik dengan sigap.
"Biar aja, Res. Dia datang buat minta maaf, ya udah terima aja. Perkara di belakang mau aneh-aneh ya silakan aja. Kan bukan urusan kita. Akan jadi urusan kita kalau sampai nyinggung keluarga kita lagi," jawab Lia dengan bijak.
"Bener juga ya, Kak." Mau tak mau, Ares harus menyetujui pendapat kakaknya yang memang sangat berpikiran terbuka.
"Iya, jangan diambil pusing. Mending sekarang kamu keluar deh dari sini. Kakak mau siap-siap juga karena ada kuliah pagi. Uh, pergi sana …" ucap Lia, sambil menepuk-nepuk pundak sang adik agar keluar dari kamarnya.