Kabar buruk diterima waktu tengah malam di Milan. Kakaknya, Mas Seno terkena serangan jantung dan mengalami stroke di rumah sakit pagi waktu Jakarta.
Mbak Mala menghubungi adik iparnya Irwan dan Mirna ternyata sedang berada di Puri Lombardy untuk menengok Rara.
"Kalian ternyata tega melakukan hal ini ke Mas Seno-! Menyebabkan perusahaan runtuh, dan kami tak memiliki masa depan lagi!"
Irwan sungguh terkejut.
Tak menyangka Mas Seno mengalami penderitaan sebesar itu. Tapi bagaimana lagi, semua yang pernah ditabur oleh keluarga kakaknya akhirnya menuai bencana ke diri mereka sendiri.
"Aku turut prihatin, Mbak Mala-! Tapi sudah sepatutnya kau menyadari, menggunakan harta anak yatim piatu mendapat balasan setimpal seperti yang pernah kalian lakukan sebelumnya ke Rara-!"
Namun Irwan sudah memahami karakter kakak ipar, walaupun kehidupannya sudah jatuh masih saja bersikap angkuh.
