Renita berkeluh kesah tak ada ujung pangkal ke pacarnya, Bimo. Pria tampan di kampus yang berhasil digaetnya satu tahun ini.
"Kamu itu habis jalan-jalan dari Eropa bukan bawa souvenir, malah marah-marah terus!" kata Bimo bingung.
Kekasihnya gadis muda cantik dan manja, namun sayang mudah di manipulasi oleh pria macam dirinya.
Wajah tampan menawan punya daya jual tinggi di lingkungan kampus mereka.
Silih berganti gadis-gadis muda bodoh itu di perdaya olehnya. Termasuk Renita, putri Tuan Brotoseno yang kaya raya.
"Tenanglah sayang, aku bawakan sesuatu kok untukmu! Nih ada di dalam paper bag, kaos dan pernak pernik dari Milano!" Senyum manis Renita saat menyerahkan oleh-oleh.
Bimo buru-buru membuka isinya, dan tak lama kekecewaan muncul di wajahnya.
"Ga salah, Ren-? Cuma kaos dan pernak pernik seperti ini di Jakarta mah banyak! Aku pikir jam tangan atau kaca mata keren, gitu!"