Pedro bertemu Gasper dan Henrique di sebuah bar dewasa di Sao Paolo.
Liukan tubuh gadis-gadis muda tanpa busana di hadapan mereka. Tempat yang tak dicurigai untuk berbicara hal penting, merencanakan penyerangan berikutnya.
Senyum gadis seksi menjual pemandangan vulgar bagi para pria hidung belang dan mencari kepuasan semu.
Tak hanya berdansa, gadis-gadis itu bisa melayani di luar panggung acara mereka.
Mata Pedro melirik ke tubuh gadis yang paling disukai olehnya. Ia mampu membayar dari hasil kerjanya di Italia kemarin.
Luigi memang memenuhi janjinya, uang yang begitu banyak diterima Pedro dibagi ke dua anak buahnya yang lain, Henrique dan Gasper.
"Apa kau punya rencana operasi lagi, Pedro-?"
"Sabarlah Gasper-! Nikmati uang kalian membeli kesenangan di depanmu ini, jika kau mati tak ada gunanya lagi gadis-gadis itu menari memamerkan tubuhnya yang mulus dan menggiurkan ini."