Sang mafia tua Carmione duduk termenung di ruang kerja menatap kaca jendela. Napoli tidak akan sama jika dirinya tiada.
Sang penerus bertumbangan, ia tak bisa mengalahkan usia yang makin senja.
Fransesco terkejut atas perintahnya kali ini. Mereka berencana ke Puri Lombardy, menemui musuh besarnya, sahabat lama ayahnya.
"Papa, kau yakin ini pilihan yang baik mengunjungi orang tua Maretta?"
Carmione mengangguk. "Siapkan perjalanan ke sana, Fransesco! Ikut denganku, karena ini tentang masa depan dirimu dan anak-anakmu!"
Putranya menurut. Ia masih belum paham, tapi orang tua keras kepala itu banyak menyimpan segudang pengalaman.
Pengawal diperintahkan mengantar sampai ke bandara hingga ke Milan.
"Papa, bukankah ini perjalanan membahayakan bagimu, mengapa tidak ditunda dan direncanakan matang jika ingin bepergian?" Fransesco terlihat ragu.
Sang mafia tua Carmione menolak tegas.