Tasya merasa bahwa Cantika memang terlahir dalam kemiskinan, tidak memiliki ayah dan tidak memiliki laki-laki dalam keluarganya. Dia pasti akan berfikir untuk menikah nantinya.
"Saat ini, apakah kamu masih berbicara dengannya?" Adipati berkata dengan tidak senang, dia menyukai wanita yang mengikutinya dalam segala hal.
Tasya merasakan ketidaksenangan Adipati, dan dia menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang melakukan kesalahan, terlihat tertekan.
"Nah, nenekku sedang menunggumu." Adipati melirik Tasya dan berjalan menuju rumah.
Tasya mendongak, matanya tampak tertutup kabut, dan dia menatap punggung lurus Adipati dengan samar.
Tiba-tiba, dia mengangkat bibirnya dan tersenyum penuh kemenangan. Adipati tidak menyukai Cantika. Sebelumnya, dia khawatir Adipati menyukai Cantika. Sekarang dia mendengar ucapannya tadi, dia tahu bahwa Adipati tidak hanya tidak menyukai Cantika, tetapi juga membencinya.