"Cantika sedang memasak di dapur, dan tidak bisa keluar. Dia sedang memasak spatulia, bila dia meninggalkan masakannya dan menjadi tidak enak apa kamu mau tannggung jawab?"
"Kenapa kamu banyak bicara? Jika kamu tidak menyuruhnya keluar, aku akan masuk dan memanggilnya."
"Dapurnya tertututp dan tamu tidak bisa masuk. Ada papan nama ditempel di sana, jika kamu masuk bos akan menyalahkanmu dan kamu akan mendapat masalah. Masuk ke dapur tidak semudah memtong jarimu."
"Ini hanya dapur, bukan tempat yang penting!"
Silvia hanya tersenyum dan menggerutu dalam hati bahwa dapur adalah tempat yang penting.
Liana menatap lurus ke arah dapur dan Maya keluar dengan membawa sayuran. Setelah Maya memberikan makanan kepada para tamu, dia mendekatinya dan meraih tangan Maya.
Maya bertanya-tanya, "Apakah ada sesuatu?"
"Apakah kamu punya uang? Pinjamkan aku lima ratus ribu saja." Ucap Liana.
Ketika Maya mendengarnya dia mengerutkan kening, Liana ingin meminjam uang kepadanya dengan percaya diri.