"Aku tidak punya waktu untuk menulis ini di siang hari. Tadi bangun pagi-pagi dan pergi untuk berziarah ke leluhur kami. Jadi aku menyelesaikan menulis malam ini dan menyerahkannya ke guru lusa ketika aku telah kembali." Gadis itu mengangkat kepalanya dan matanya bersinar melihat Cantika.
"Oke, kalau begitu cepat lanjutkan menulisnya. Apakah Maryam belum kembali?"
"Ya dia belum kembali. Maryam benar-benar baik, gurunya tidak memberikan pekerjaan rumah."
Cantika menyentuh kepala Mira, "Kamu sebentar lagi kelulusan, dan kamu memiliki banyak pekerjaan rumah. Kamu lanjutkan menulis, aku akan menjemput mereka untuk kembali."
Cantika menyalakan senter dan berjalan menuju rumah kepala desa.
Rumah Silvia tidak jauh dari rumah kepala desa, tetapi dia harus melewati bagian kandang babi dan gudang kayu.
Malam itu sangat gelap. Banyak serangga bunyi dari sudut.
