Mulut Dio membengkak karena marah, menatap Helen dengan tatapan galak.
Helen menolak untuk menyerangnya, "Kakek Abimayu secara pribadi menamaimu. Aku harap kamu akan sama menjanjikannya seperti dia dan ayah di masa depan. Lihat saja kamu jika menjadi bajingan saat kamu besar nanti."
"Helen, bagaimana kamu bisa mengatakan itu kepada adikmu?" Diana merasa tertekan ketika anaknya terlihat galak. Dia datang untuk membujuk Dio, kemudian berkata kepada Helen, "Adikmu itu masih muda, dia harus menunggu lebih tua untuk menjadi orang yang bijaksana."
"Ami hanya dua tahun lebih tua darinya. Lihat Ami! Dia sangat pandai di sekolah, dia selalu belajar di balai militer. Aku benar-benar tidak tahu gen siapa yang dia warisi."
"Yang jelas bukan diwarisi darimu!" Dio berkata dengan marah.