"Sudahkah kamu memikirkannya?" Abimayu bertanya sambil tersenyum.
Cantika menggelengkan kepalanya, "Aku belum memikirkannya."
"Kalau begitu jangan dipikir-pikir, antara suami istri tidak ada cara untuk mempostingnya. Kalau suami istri begitu jelas peduli, maka itu bukan suami istri."
"Antara suami dan istri… sepertinya kita sudah menikah." Cantika berkata, ah, dia gagal total, sangat menyedihkan, di depan pria ini, IQ-nya menjadi sangat rendah.
"Cepat atau lambat kita akan menjadi suami istri, percayalah."
"Saudaraku Abimayu, aku harus bekerja keras, dan suatu hari, biarkan nenekmu melihatku secara berbeda!" Cantika membuat ekspresi bersorak, menggertakkan bibir dan giginya.
Abimayu tersenyum hangat, "Ya, aku percaya padamu."
Dia berjongkok, "Aku akan menggendongmu di punggungku, jadi aku tidak bisa memanjatnya selama satu jam."
"Aku belum lelah."
"Ayo, hemat sedikit usaha, pergi ke rumah Kakek Yohan dan bertarung dengannya."