"Kamu sangat pintar, apa ibumu tahu? Kamu begitu mendominasi, apa ibumu tahu?"
"Mengapa aku harus menyombongkan hal itu?"
"Kak Abimanyu, aku ingin menjelaskan kepadamu bahwa aku masih seorang gadis di bawah umur, apa yang kamu lakukan padaku hari ini benar-benar keterlaluan!" Untuk seseorang yang tidak pernah dicium dalam dua kehidupannya, Cantika sangat terkejut. Kenangan ini akan muncul dari benaknya dari waktu ke waktu.
"Jangan anggap itu sebagai contoh." Abimanyu mendengar bahwa suasana hatinya tiba-tiba membaik. Abimanyu berpikir bahwa Cantika menyukai Raffi, sehingga dia berbuat berlebihan pada Cantika. Ternyata dia merasa bahwa dia masih muda.
Dia mengangkat sudut mulutnya: "Ketika kamu menjadi dewasa, kamu bisa lebih jujur."
Jantung Cantika berdebar-debar ketika mendengarnya, dan dia tiba-tiba melompat turun dari boncengan sepeda.
Abimanyu menginjak rem, kaki ramping dan lurus, bersandar di tanah.
