Chapter 143 - Rencana Tasya

"Pasien sedang bersiap untuk operasi dan tidak boleh makan," kata dokter yang merawat Sukma.

Jessy tersenyum maklum, "Oh."

Cantika berdiri di depan tempat tidur, memandang Sukma, dan mendorongnya, "Ibu, jangan takut, operasinya akan berhasil!"

Sukma tersenyum lembut, "Ibu tidak takut. Ibu tidak takut sama sekali."

Pada saat ini, Silvia juga datang untuk merawat dan mengasuh Jihan.

Dokter berkata kepada Sukma, "Mari ikuti saya ke ruang operasi."

Sukma mengangguk dan segera turun dari ranjang rumah sakit.

Cantika menolong Sukma, dan Silvia berkata kepada Ibu Cantika, "Sukma, jangan khawatir tentang operasinya, aku akan menjaga Jihan dengan baik."

Sukma sangat tersentuh, dia telah merasakan ditolak oleh orang-orang di Desa Siantar sepanjang hidupnya ketika dia sakit parah, Silvia dapat memahami dan membantunya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS