Marie mengais pakaiannya yang berserakan, lalu kembali memakainya satu per satu. Dia merasa beruntung karena pria itu tidak mengoyak bajunya, atau Martin akan marah dan tidak akan melepaskannya dengan mudah.
Setelah memastikan semuanya sudah sempurna, dia segera pergi menghampiri pria itu, dia tengah menenangkan Emily yang masih terisak.
Dari kejauhan dia bisa melihat bagaimana Dodi begitu lembut memperlakukan Emily yang selama hidupnya Tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari sang Ayah.
"Maaf, saya dan Emily merepotkan anda."
"Ah ... bukan apa-apa, Nyonya—"
"Saya harap anda jangan bercerita apa yang tadi anda lihat. Bila ada yang bertanya, jawab saja saya menyerahkan semua harta benda saya dan nyaris jadi korban tusuk jika anda tidak datang," pintanya.
Dodi mengangguk-angguk kecil. "Saya mengerti, Nyonya. Mari, biar saya antar ke rumah anda."