Hari sudah semakin larut, namun Robert belum juga kembali. Yustina menunggu dengan gelisah, karena banyak hal yang ingin dia diskusikan dengan Robert.
Keberadaan Robert seolah sudah terbiasa baginya, makanya malam itu Yustina merasa hampa.
Sejujurnya wanita itu juga merasa bahwa Robert memang orang yang sangat menyenangkan saat diajak berdiskusi banyak hal. Pria itu selalu bisa menghidupkan suasana dan juga bisa menjadi pendengar yang baik saat Yustina memiliki gagasannya sendiri.
Suhu malam itu begitu dingin, namun itu semua tidak menyurutkan tekad Yustina untuk keluar kamarnya dan pergi menuju teras rumah.
"Sial! Kenapa aku jadi resah seperti ini? Masa bodo dia mau pergi ke mana, bahkan jika ternyata dia pergi mencari seorang pekerja seks komersial sekalipun, aku tidak peduli."
Bibirnya mungkin berkata demikian, namun nyatanya tubuhnya justru bergerak sendiri pergi menuju teras kediaman untuk menunggu Robert kembali.