Hari itu Robi pulang bersama Adit dan juga Narsih. Setelah susah payah membujuk Robi, akhirnya hari itu Narsih resmi bekerja di kediaman Robi. Tentu saja pada awalnya Amelia berpura-pura sedikit melarang, tapi pada akhirnya dia mengizinkan Narsih untuk bekerja di kediaman mereka.
"Bi Narsih bisa jadi temanmu, jadi jangan terlalu kaku, dia orang yang enak diajak bicara kok," bujuk Robi.
"Baiklah, tapi awas saja kalau dia bertindak seperti CCTV hidup yang menyebalkan. Ingat ya, Mas, kalau kau melakukan ini karena ingin mengekangku, aku tidak akan tinggal diam," ancamnya.
Melihat istrinya menaruh curiga, Robi segera meraihnya dan memeluknya erat. "Yang dulu biarlah berlalu, Mas minta maaf. Sekarang Mas benar-benar hanya ingin memberikan teman untukmu di rumah. Pasti membosankan sendirian di rumah 'kan?"
Mendengar itu, Amelia tertawa di dalam hatinya. "Ya sudah, baiklah kalau begitu."
"Nah ... itu jauh lebih baik. Jangan khawatir, dia salah satu kenalan Adit, pasti terpercaya."
