Yustina membelai lembut kepala putri Adit, memberinya kekuatan dengan mencurahkan kasih sayang. Walau semua yang dia lakukan juga berdasarkan sebuah kebutuhan, tapi sebagai sesama manusia tentu saja dia ikut merasa prihatin melihat penyakit yang diderita putri dari anak rekannya dulu.
"Sejak kapan dia seperti ini?"
"Sebenarnya sudah cukup lama, tepatnya saat usia 5 bulan. Tapi, semakin ke sini gejalanya malah semakin parah. Padahal, segala upaya medis sudah dilakukan."
Yustina menghela napasnya berat. "Jangan khawatir, Nyonya Nana akan selesaikan semua pembayaran biaya operasi anakmu."
"Sekali lagi terima kasih, Oma."
"Kalau begitu, ayo kita ke kafetaria dan bahas apa yang seharusnya kita bahas."
"Iya, Oma."