Martin membuka matanya lebar-lebar, kepalanya terasa sedikit sakit karena terlalu lama tertidur. Dilihatnya Anna yang sudah bersiap pergi ke kampus, memakai sebuah setelan berwarna lembut dan sederhana, sesuai dengan kepribadiannya.
Dia beralih melihat ke jendela kamarnya, di luar mentari sudah membumbung tinggi. Dia bangkit dari ranjang, lalu pergi menuju istrinya yang tengah merias wajah.
"Kau mau ke mana?"
"Kampus, aku ada ujian," dalihnya.
Tangannya menyelusup ke dalam celana Anna, meremas bagian belakang istrinya itu. "Bukankah kau terlalu kejam? Seharusnya, kita selesaikan dulu apa yang semalam belum kita mulai," bisiknya seraya menggigit ujung telinga Anna dan menggesek-gesekkan tubuhnya pada wanita itu.
Anna tersenyum getir, baginya dia hanya boneka pemuas hasrat di mata suaminya. Perlahan, wanita itu sedikit menjauh dari tubuh Martin. "Mas, bagaimana kalau kita lakukan nanti sepulang kuliah?"