"Tunggu sebentar!" Sifeng mendekat ke arah Yushen, membuang rokok yang tengah dihisap kakaknya. Ia tidak mau dadanya sesak lagi karena menghirup asap rokok itu.
"Jadi, polisi menemukan mayat Takeru-sama, lalu mereka menuduhku sebagai pembunuh atas dasar apa, Lao Yu?" rengek Sifeng. Seingatnya, tak ada orang lain saat ia memberi pelajaran pada Takeru. Hanya ada Yushen dan Lizen di sana.
Yushen lalu menoyor kepala adiknya, begitu kejam.
"Bodoh! Siapa yang menyuruhmu meninggalkan barang bukti kuat berupa sapu tangan itu, hah?" bentak Yushen, semakin menaikkan nada bicaranya.
"Sapu tangan apa?" tanya Sifeng kembali. Ia berusaha mengingat-ingat sapu tangan yang dimaksud kakaknya.
"Sapu tangan yang ada bordiran SZ itu, Bodoh! Kau 'kan yang meninggalkan benda itu di kamar Takeru, saat kau membersihkan darah hewan yang berada di tanganmu yang terluka. DNA-mu tertinggal di sapu tangan itu, Bodoh!" Yushen berujar, kesal.
