"Hey, Xiao Yushen! Kapan terakhir kali kita berlibur, heh? Sudah lama sekali, 'kan?"
"Mau liburan ke mana lagi kau, Bodoh? Yang liburan waktu itu saja kita malah sampai nyasar ke Alam Dewa. Sekarang pakai mau coba-coba berlibur ke Philipina, bisa-bisa kita nyasar ke Alam Iblis lagi."
"Itu 'kan bagus, Yushen Gege. Kau sekalian pulang kampung. Wahahahaha!"
Pletak!
"WOY! JANGAN LEMPAR-LEMPAR SENDOK!"
Ctas!
"Lao Yushen! Kenapa kau menyentil keningku? Apa kau tidak bisa sehari saja tak menganiayamu, hah?!"
Plak!!
"Hasshhh! Tinggal bersamamu lama-lama kepalaku bisa gegar otak mendadak. Ya dijitaklah, disentillah, ditoyorlah. Sudah kubilang kepalaku saat kecil sering terbentur, sekarang malah kau tambah sakitnya, Lao Yushen! Menyebalkan!"
Plak!
Bruk!
"HEI! TAK PERLU MENDORONGKU JUGA, KAN? Lagipula cepat sekali makannya. Jangan-jangan punggungmu berlubang ya, Lao Yu?"
Plak!
"Aakkh! Berhenti memukul kepalaku, Lao Yu!"
"Memang aku peduli?"
"Yushen Gege?"
"Hmm?"
