"Astaga! Kenapa sejak kau tinggal di Amerika jadi cerewet seperti ini, huh?"
"Pulang sekarang atau kau akan menyesal, A-Feng?!" Masih suara dari seberan telepon.
"Kau mengancamku? Kheh, baiklah! Aku akan pulang. Tapi setelah misi ini selesai. Bye! Aku menyayangimu, Gege!" Sifeng mengakhiri sepihak panggilannya.
Sifeng mendengus, sebal. Kenapa kakaknya itu tidak pernah membiarkan Sifeng terlihat keren, coba? Begitu pemikiran Sieng saat ini.
Selama hidupnya, Sifeng merasa belum pernah melakukan tindakan yang baik. Yang Sifeng lakukan selama ini hanya bermain-main. Maka dari itu, di kesempatan ini Sifeng ingin sekali membantu kepolisian Beijing.
Lagipula, Batu Giok Meteorite yang ada pada dirinya membuat Sifeng tak takut apa pun saat ini. Tubuhnya dapat beregenerasi lebih cepat dari kebanyakan manusia biasa. Sungguh istimewa benda itu, batin Sifeng.
Seorang pria dewasa menepuk bahu Sifeng, membuat Sifeng tersadar dalam lamunannya.
