"Kenapa kau berkata seperti itu,eo?"
"Entahlah, aku merasa kita akan terpisah sangat lama setelah ini, Lao Yu," ucap Sifeng sambil menatap wajah tampan kakaknya secara lekat. Sifeng takut pada pemikirannya sendiri.
"Aku akan selalu bersamamu, Bodoh!" Yushen mengacak rambut sedikit panjang milik Sifeng, secara kasar.
"Lao Yu, bagaimana kalau kita membuat video kebersamaan kita? Semacam video blog begitu." Sifeng mencetuskan sebuah ide, yang Yushen tidak tahu dapat dari mana ide konyol adiknya itu.
"Untuk apa semua itu, A-Feng? Bukankah itu sangat konyol seperti bocah saja." Yushen menggerutu, tidak setuju. Membuat video blog itu terlalu memalukan bagi Yushen.
"Siapa tahu aku hilang ingatan seperti bulan lalu. Atau malah gantian kau yang lupa ingatan, Lao Yu? Agar kita bisa mengenang kebersamaan kita," ucap Sifeng, antusias.