"Jangan membuat ini semakin lama, Tuan Asing! Sekarang, serahkan saja uangnya dan berlututlah di hadapanku! Serahkan semua kesombonganmu itu!!" teriak Kentaro, dengan tawa tengil khasnya.
Yushen menahan emosinya, tangannya meremas kuat.
Yushen meletakkan koper itu di tanah dan mengambil beberapa uang dari sakunya sebagai pancingan.
Yushen melemparkan belasan uang puluhan ribu Yen itu ke depan Kentaro.
Mata Kentaro langsung berbinar melihat banyak uang berceceran di hadapannya.
Yushen menoleh ke arah Sifeng. Ia sangat cemas. Untuk ke sekian kali dalam hidupnya, Yushen merasa cemas. Dan itu semua gara-gara adiknya yang bodoh dan ceroboh, Zhang Sifeng.
Kilua bertindak cepat. Dia menggeret Sifeng, menghilang dari pandangan Yushen.
"Lucu sekali melihat dahulunya kau adalah orang yang paling ingin Zhang Sifeng lenyap, sekarang malah mengemis untuk hidup pemuda sombong itu!" ejek Kentaro sambil memunguti yang yang yang berceceran si hadapannya.