Yang dialami Sifeng saat ini sama seperti istilah "Lepas dari mulut harimau, masuk ke dalam mulut buaya" yang artinya luput dari satu bahaya, jatuh kembali ke bahaya yang lain. Sifeng mengalami kesialan bertubi-tubi.
"Tuan Muda Zhang, Yushen akan segera datang. Jadi, Anda tenang saja!" ujar Kentaro dengan senyum tengilnya.
"Kalian sedang menculik ku? Lagi? Lalu, apa bedanya kalian dengan si gila Masaru itu, hah?!" Sifeng berteriak marah dan terus meronta. Kilua tidak sabaran. Dia mencengkeram lengan Sifeng semakin kuat.
Plak!!
Pipi Sifeng terasa panas. Kentaro baru saja menampar pipi Sifeng secara kasar.
"Jaga bicaramu, Tuan Muda Zhang! Meskipun Masaru itu sedikit gila, tapi di adalah adikku!!" bentak Kentaro, marah.
"Puih! Dua saudara sama-sama gila!" gumam Sifeng.
Sifeng menatap para lelaki itu dengan tatapan tajam.
"Lalu, apa maksud kalian membebaskanku dari Masaru tadi, hah?!"