Yushen tiba-tiba menutup mulutnya yang menganga tidak percaya. "I-ini tidak mungkin, kan? Ti-tidak mungkin Anda sedang mengkhawatirkanku saat ini 'kan, Laoban?"
"Bukan seperti itu, Xiao Yushen! Aku tidak suka saja jika ada yang tahu seorang berandalan sepertimu adalah asisten pribadi dari seorang Zhang Sifeng."
Yushen tersenyum melihat adikknya yang kini salah tingkah itu. Ia sudah paham bahwa ucapan tadi tak sengaja diucapkan orang yang tengah mengalami hangover.
"Tenanglah, Laoban! Aku akan menutupi wajahku menggunakan masker dan kacamata jika mengantar Anda ke mana pun. Jadi, Anda tak perlu mengkhawatirkan hal-hal semacam itu lagi," ujar Yushen, lembut.