Sifeng tertidur di jok belakang. Alisnya bertaut seperti memimpikan hal buruk. Sesaat kemudian, Sifeng bangun gelagapan.
"Aakkhh ....!" teriak Sifeng saat bangun dari mimpi buruknya. Keringat dingin mengucur deras dari kening Sifeng. Napasnya menderu. Itu benar-benar mimpi mengerikan bagi Sifeng
"Anda kenapa, Childe Zhang?" tanya Yushen, yang ikut terkejut mendengar teriakan Sifeng yang tiba-tiba, dari jok belakang.
Sifeng tak menjawab pertanyaan Yushen. Sifeng melihat ke sekeliling. Ah iya, Sifeng baru ingat. Dia 'kan baru tiba di Jepang tadi. Sifeng tadi memimpikan kejadian saat Sifeng ditenggelamkan oleh seseorang ke Laut Jepang.
"Apakah Anda baik-baik saja, Childe Zhang?" Yushen mengulangi lagi pertanyaannya. Yushen masih mengkhawatirkan keadaan adiknya. Sifeng terlihat masih begitu pucat saat ini.
Sifeng menggeleng, singkat. Sifeng kembali bersandar ke sandaran kursi. Sifeng mengusap wajahnha yang penuh keringat dingin itu secara kasar.