"Kau tahu, A-Feng? Terkadang tidak butuh tumbuh besar bersama untuk menjalin sebuah ikatan persaudaraan. Kita memang tidak tumbuh besar bersama selama ini. Tapi, hidup lebih dari 4 tahun bersamamu sudah cukup membuatku memahami dirimu, Adikku. Dan aku tak akan mengingkari janjiku untuk menyelamatkanmu, A-Feng," ucap Yushen secara lembut.
Yushen sambil terus memanjat tebing yang sangat terjal ini untuk menuju ke puncak Gunung Hitam.
"GEGE, maafkan aku! Aku telah mengambil tempatmu saat kecil. Sejak aku datang ke keluarga Zhang, kau diusir oleh ayah. Aku tidak banyak mengingat, aku terlalu kecil saat itu untuk membedakan yang mana yang benar dan yang mana yang salah. Aku menyadari kekeliruan ini saat Paman Hui menceritakan semuanya padaku bahwa kaulah putra kandung ayah sebenarnya, Yushen Gege." Roh Sifeng berucap lirih.
