Dream King Vassilias, Yushen dan Spirit Sifeng berjalan dengan hati-hati.
Tiba-tiba ada angin kencang dan badai salju. Mereka tiba-tiba merunduk dan menutupi mata mereka dengan kedua tangan.
Angin bertiup sangat kencang sehingga membawa Roh Sifeng terbang ke arah angin. Semangat Sifeng terbang seperti kapas ditiup angin kencang.
Saat Yushen membuka matanya, ia mencari keberadaan arwah adiknya yang sebelumnya berada di belakang Yushen. Ketika Yushen melihat ke belakang, Roh Sifeng telah pergi.
Awalnya Yushen mengira mungkin arwah kakaknya telah berteleportasi lagi, namun saat Yushen mendongak, Yushen sangat terkejut hingga matanya melebar.
Ternyata, Roh Sifeng malah terbang ke sana kemari mengikuti arah angin. Yushen berusaha menahan tawa melihat arwah adiknya seperti daun kering yang tertiup angin.
"Yushen Ge, bantu aku!" Suara Spirit Sifng muncul, menghilang, muncul kembali saat tubuhnya terbawa angin.