"Apakah itu berarti aku harus mencampur darah putih dan darah merah, begitu?" ucap Vin, yang terlihat kembali bertingkah polos saat ini.
"Aih, bukan seperti itu maksudnya, Pangeran! Kau ini lugu atau bodoh sih, hah?" Putri Aludra menggerutu.
"Berani sekali kau menghina seorang pangeran, hab?" Vin akan mengacungkan jari manisnya, tapi diurungkan. Vin tidak boleh melukai putri itu, apalagi di Istana Kristal ini. Bisa jadi, Vin akan dihukum mati jika melakukan hal itu.
Vin menatap penuh harap pada putri yang angkuh itu.
"Lalu, apakah kau tahu maksud dari Kitab Kuno ini, eum?" ucap Vin, kembali.
"Sekali lagi kau membentakku, aku tak akan membantumu!" ancam Putri Aludra, sejurus kemudian.
"Baiklah, aku minta maaf, Tuan Putri!" Vin menangkupkan tangan, sebal.
"Maksud dari Kitab Kuno ini adalah jika ada Dewa dan Manusia menikah, maka darah anak mereka beserta keturunanya disebut pemilik darah suci dan murni." Putri Aludra mulai menjelaskan apa yang dia tahu.