"Apanya yang cantik?" tanya Zhishu, berbasa-basi. Padahal, wajahnya sudah sangat merah karena ia mengira Zhishu tengah memujinya saat ini.
"Langitnya."
Yushen menyahut sambil memasang wajah tanpa dosa.
Suasana langsung hening beberapa saat ketika Zhishu merasa pundung dan kesal pada Yushen. Dia sudah merasa ge-er saja sejak tadi. Zhishu baru sekali ini diperlakukan lembut oleh lelaki. Bahkan, Sifeng saja sangat dingin pada Zhishu, seolah Zhishu hanya boneka bagi Sifeng.
Tapi, ekspektasi Zhishu pada Yushen harus hancur setelah pengakuan Yushen yang memuji indahnya langit, bukanya sedang memuji cantiknya Zhishu.
Zhishu sudah tersipu malu tadi, tidak taunya Yushen malah sedang mengagumi kecantikan langit.
Yushen tersenyum tipis melihat reaksi gadis itu. Dia memang sengaja membuat Zhishu kesal sepertinya. Melihat Zhishu yang kini mengerucutkan bibirnya, membuat Yushen kembali mengulas senyum.