"A-Feng, bangunlah! Kumohon jangan bercanda, Bodoh!" teriak Yushen. Suaranya terdengar bergetar karena rasa takut kehilangan adiknya.
"Xiao Feng!! Bangunlah, Bodoh!" teriak Yushen kembali. Tanpa sadar, air matanya jatuh menuruni pipi. Yushen takut jika Sifeng mati, dan itu disebabkan oleh Yushen.
Yushen sambil mengguncang tubuh Sifeng. Tapi, tubuh Sifeng masih diam. Sifeng masih kehilangan kesadarannya.
Tidak ada jalan lain, Yushen hanya bisa menunggu. Yushen sudah sering menemukan Sifeng tiba-tiba dalam kondisi seperti ini. Namun, rasa khawatir itu tetap ada. Meski Yushen tahu bahwa Sifeng akan baik-baik saja setelah beberapa jam.
Sudah berjam-jam Yushen menunggu. Yushen terus mendekap tubuh bagian atas adiknya. Yushen takut jika Sifeng akan kedinginan, mengingat suhu di Alam Dewa ini sangat berbeda dengan suhu di Alam Fana.