"A-Feng, dulu aku pernah mengatakan 'kita datang dan pergi dari dunia ini sendiri, tidak butuh saudara atau siapapun', tapi aku sadar saat ini aku membutuhkanmu, Adikku. Jadi, jangan membicarakan tentang kematian lagi. Setiap orang pasti akan mati." Yushen berucap lirih.
"Huh, pembual! Mana mungkin kau membutuhkanku, Yu Gege? Kau bahkan tidak pernah menghubungiku beberapa bulan ini!" sergah Sifeng.
Yushen melirik tajam ke arah adiknya, kesal.
Sifeng malah menunjukkan bibirnya yang belepotan terkena es krim ke arah kakaknya.
Telolet telolet telolet!
Sebuah nada dering yang terdegar aneh mengacau perbincangan mereka.
"Hahaha, nada dering macam apa itu, A-Feng? Kenapa sama anehnya dengan dirimu, huh?!" goda Yushen.
"Heii, nada dering ini sedang menjadi viral di berbagai negara tahu!!"
Sifeng kini menjawab panggilannya, "Iya, Manager Huo. Baiklah, aku akan segera ke sana," jawab Sifeng pada seseorang di seberang telepon.