Chereads / Meteorite Jade's Scandal (Bahasa) / Chapter 10 - Mulut Lancang

Chapter 10 - Mulut Lancang

"Tunggu! Jangan pergi, Manusia!"

Hah, kenapa ini? Dia memanggil 'manusia' pada Yushen dan Sifeng? Memang mereka dari golongan jin? Sudahlah, darimana pun mereka, yang pasti mereka sangat butuh bantuan, batin Yushen.

Yushen akhirnya menghampiri. Dan Sifeng? Sulit dijelaskan bagaimana ekspresi anak itu. Antara acuh, takut tapi penasaran.

Yushen membuka pembicaraan.

"Apa Anda butuh bantuan, Tuan?"

"Adikku sedang terluka, kalian tahu tempat Negeri Para Tabib?"

"Buwahahaha, Negeri apaan itu? Setahu saya. kalau sakit ya dibawa ke rumah sakit, Tuan." Sifeng berbicara tanpa tahu situasi.

Rasanya, Yushen ingin sekali membekap mulut adiknya itu.

Pria tadi hanya diam. Sesaat kemudian, dia menjulurkan jari manisnya ke arah Sifeng. entah apa yang dia lakukan.

Saat itu juga, tubuh Sifeng bergetar. Bibirnya membiru, tubuhnya sangat dingin dan lemas. Hingga akhirnya, tubuh Sifeng ambruk, di bawah kaki Yushen.

Yushen begitu panik, dan membawa kepala Sifeng ke pangkuannya.

"Xiao Feng, kamu kenapa?" tanya Yushen, panik.

"Gege, aku kedinginan," suara Sifeng bergetar.

Yushen mencoba memahami keadaan. Apa ada hubungannya jari pria itu dengan berubahnya suhu Sifeng menjadi dingin?

"Hentikan, Tuan! Maafkan atas kelancangan adikku!" Yushen memohon.

Pria itu menarik jarinya yang menggantung di udara tadi. Ya, kini suhu Sifeng normal kembali.

Yushen meletakkan tangannya di kening Sifeng, hanya untuk memastikan jika suhu tubuh adiknya menjadi normal.

"Kau tidak apa, Sifeng?"

"Tidak apa-apa, Gege." Suara Sifeng, masih terdengar sangat lemah.

Sebenarnya, apa yang dilakukan pria itu? Tega sekali dia melukai saudara yang selama ini Yushen lindungi, dengan nyawanya.

"Bukankah sudah kubilang, jaga bicaramu di tempat asing, Bodoh!"

Yushen berbisik pada Sifeng. Lalu, ia mencoba membantu adiknya berdiri.

Sifeng hanya mengangguk pelan. "Maafkan aku, Gege!"

Yushen melihay ke arah kedua pria tadi. Ingin sekali Yushen menghajar mereka sampai babak belur.

Memang pekataan Sifeng kasar, tapi tidak dengan melukai, semua akan selesai. Yushen membatin.

Sungguh, Yushen sangat membenci pria-pria aneh itu. Tapi, apa mungkin pria itu yang menyebabkan adiknya kedinginan? Tapi bagaimana caranya? Pertanyaan itu muncul di kepala Yushen.

Yushen masih menatap tajam pria itu. Tatapan penuh dendam.

Pria itu membalas tatapan tajam Yushen, tidak kalah tajam.

Hening, hingga pria yang terlihat terluka, membuka pembicaraan.

"My Brother, jangan gunakan kekuatanmu di dunia manusia,! Kamu akan kehilangan kekuatanmu untuk sesaat!"

"Tapi mereka menertawakanmu, Rion!"

"Bukan, My Brother. Kamu mungkin telah salahpaham."

"Bagaimana keadaanmu, Rion?"

"Aku tidak apa-apa, My Brother. Jangan khawatir!"

Yushen masih mencoba memahami percakapan mereka. Ya, sudah bisa dipastikan yang terluka itu adalah sang adik dan yang menyerang Sifeng tadi adalah sang kakak.

"Gege, ayo kita pergi dari sini!"

Suara Sifeng pengalihkan Yushen dari percakapan kedua pria itu.

Yushen membawa Sifeng kembali ke mobil, tubuhnya masih lemas.

Akhirnya, Yushen memapah adiknya itu. Awalnya, mereka hanya ingin membantu, mengapa ujungnya jadi seperti ini?

Persetan dengan para-pria itu, yang ada dipikiran Yushen hanyalah keselamatan Sifeng.

Yushen membantu adiknya masuk ke dalam mobil. Mereka melanjutkan perjalanan yang entah ada rintangan apa lagi di depan.

Yushen tidak peduli siapa pun itu, jika mereka mencoba menyakiti adiknya, tidak ada maaf bagi mereka.

Sifeng sudah menderita selama ini, dan itu pun karena ulah Yushen. Sungguh, Yushen ingin menebus semua kesalahannya, mulai dari saat ini.

Meski harus menentang alam sekalipun. Tidk ada yang boleh menyakiti Sifeng. Yang berhak hanyalah kakaknya sendiri, yaitu Yushen. Begitu pikiran Zhang Yushen.

Yushen melihat keadaan Sifeng dari kaca spion depan. Dia terlihat pucat. Ini benar-benar aneh.

Masihkah ada yang menggunakan ilmu hitam atau semacamnya di era modern seperti ini? Siapa sebenarnya mereka berdua? Dan dari mana asalnya?

Bagaimana mereka bisa membuat orang terluka bahkan tanpa menyentuh? Pertanyaan-pertanyaan itu terlintas di benak Yushen.

Tunggu sampai Yushen mendapatkan bukti bahwa mereka yang telah mencelakai Sifeng! Yushen akan membalas perlakuan kasar kedua orang asing tadi!

Bersambung ....