"Kita pulang saja dulu, A-Feng! Besok kita cari lagi!" ajak Yushen.
Sifeng segera naik di boncengan motor kakaknya. Lagipula, tubuhnya begitu lelah bekerja seharian ini. Rasanya tulang-tulangnya remuk, persendiannya begitu nyeri.
Setelah motor Yushen menjauh dari tempat konstruksi, tanpa mereka sadari, ada truk besar yang dikendarai dua orang keluar dari gerbang kontruksi. Penjaga konstruksi membukakan gerbang untuk truk lewat. Entah mereka memuat apa. Truk tronton itu tertutupi oleh terpal kain warna biru.
***
"Kalian sudah menemukan siapa pencuri material-material itu, heh?"
Yushen dan Sifeng saling melempar pandang. Ini baru hari pertama, tapi Sifeng sudah beberapa kali celaka. Mereka juga belum menemukan siapa yang terlibat dalam pencurian material itu.
"Berapa hari yang kalian butuhkan, heh?" Lagi-lagi Tuan Zhang menuntut kedua putranya.