Matahari pagi menyilaukan matanya, Kaila tampak tak nyaman dalam tidurnya. Dia mengerutkan dahi dengan mata terpejam.
Ken yang sejak tadi memperhatikan Kaila, lantas mulai menegakkan tubuhnya dengan cepat sebab sejak kemarin malam dia hanya duduk di kursi tunggal samping kasur Kaila.
Ada senyuman yang mengembang, Ken bersyukur Kaila perlahan membuka matanya. Dan, begitu ke dua mata Kaila terbuka Ken melemparkan senyum manisnya pada Kaila yang memandang dirinya dengan heran.
"Apa?" tanya Kaila dengan wajah penasaran, sepertinya Kaila tidak ingat jika dirinya tadi malam pingsan dan berakhir di gedung berdebu itu seorang diri.
"Kamu masih bertanya? Apa kamu lupa apa yang terjadi padamu kemarin malam?" tanya Ken balik dengan ke dua alis yang diangkat.
Kaila diam sejenak guna berpikir dengan sangat keras apa yang terjadi kemarin, setelah dia kembali ingat. Kaila menelan ludah, dia lantas mengangkat ke dua tangannya ke depan wajah agar bisa melihat apa yang terjadi pada tubuhnya.