Baru saja berbaikan beberapa hari, kini kejadian Alea mendiamkan Wiyana kembali terulang.
Dan, yang kali ini jauh lebih parah. Alea bahkan enggan makan masakan Wiyana, sahabatnya itu pergi tanpa sarapan dan sudah tak tampak batang hidungnya pagi pagi buta.
"Maaf, Al."
Jelas saja Wiyana menyesali apa yang sudah dia perbuat, andai saja dia tahu kalau hal seperti ini akan terjadi. Pasti Wiyana akan tetap diam saja.
"Bener kata Alea, gue ini bodoh," katanya kesal pada diri sendiri dan memukul kepalanya dengan gemas.
Rasanya Wiyana ingin memutar waktu, dia sangat ingin memperbaiki kesalahannya.
"Gue bakal perbaikan kesalahan gue," gumamnya.
Wiyana lantas mengambil tasnya, dia keluar dari kontrakan pada pukul enam pagi. Wiyana harus bekerja terlebih dahulu, dia pun harus memastikan kalau Ken baik baik saja saat kemarin malam Wiyana pulang.
Tak lupa dia mengunci kembali kontrakan, gadis itu berlari lari kecil karena dia sudah hampir terlambat.