Haidar dan Lidia tengah berada di taman belakang rumah bertingkat dua dengan bangunan yang sudah tua.
"Jadi, kamu ke sini karna mau tau masa lalu kamu?" ulang Lidia setelah putranya sudah mengutarakan isi hatinya.
Haidar mengangguk sekali, di tangannya ada segelas teh hangat buatan mamanya.
Rasanya masih sama, lezat dan Haidar tidak bisa menolak untuk menyesapnya.
"Kamu mau tau tentang apa?"
Lidia tersenyum manis, dia akan dengan senang hati menceritakan apa yang ingin Haidar ketahui.
Haidar diam sejenak, berpikir dengan alis yang tampak mengkerut.
Pria itu menoleh pada mamanya lalu berkata.
"Semuanya, dari masa sebelum aku amnesia," ujar Haidar mantap.
Lidia mengangguk, dia menatap lurus ke depan. Kilasan masa lalu tentang Haidar bermain indah di matanya, jika mengingatnya kembali.
Masa itu adalah masa masa terbaik dalam hidupnya bersama keluarga, tapi sayang. Kini semuanya hanya tinggal kenangan dan tak akan mungkin bisa kembali diulang.
