Rifa melihat sekitar dengan tak tenang, entah kenapa perasaannya menjadi tak enak saat sudah di sana seperti ada yang memantau dirinya.
Tetapi, ketika dia menyusuri setiap jengkal tampak tak ada yang mencurigakan, tentu saja para polisi tengah melakukan penyamaran yang bagus.
Sehingga Rifa tak akan bisa menemukan yang mana polisi dan yang mana pengunjung biasa.
Sedangkan Dimas dan Kaila, bersembunyi di tempat yang pasti tidak akan bisa dijangkau oleh indera penglihatannya.
Ken peka dengan gelagat istrinya yang tidak tenang, oleh karena itu dia menggenggam telapak Rifa dengan lembut membuat Rifa melihat ke arahnya dengan wajah yang pucat.
"Kamu nggakpapa?" tanya Ken lembut dengan senyuman manis yang menghiasi wajahnya, mungkin ini juga senyum terbaik terakhir yang bisa Ken berikan pada Rifa.
Rifa tidak baik baik saja, dia ingin katakan itu. Namum, tampaknya Rifa tidak bisa terlalu jujur. Dia takut kejujurannya menjadi Boomerang baginya.
