Beberapa kali Hendri terlibat perberdebatan dengan Diana soal beberapa aset yang mestinya tetap menjadi milik Hana Aura tapi diakui kepemilikannya oleh Diana.
Sementara meminta keluarga Hana Aura ikut memikirkan hal itu sama sekali tak mungkin.
Tak seorang pun dari keluarga Hana Aura yang peduli dengan hal tetek bengek yang ditinggalkan Hana Auradi tanah Ibu.
Kehilangan Hana Aura bagi Hendri serasa dihantam awan gelap yang menutupi pengelihatannya.
Hendri tak lagi bisa menikmati indahnya langit biru ketika wajahnya mendongak ke langit.
Diana itu bukan lah Hana Aura. Bagi Diana, Hendri bukan lah siapa-siapa. Hal ini benar-benar membuat lelaki itu nyaris patah arang.
Lalu timbulah konflik itu. Diana mulai kewalahan dengan banyaknya tanggungjawab yang mesti diembannya.
Usia yang kian bertambah membuat etos kerja wanita itu menurun drastis.
Diana memang masih selalu tampil charming, namun dia tidak segesit seperti dulu lagi.