MEREKA sampai di sebuah Supermarket yang terletak di pusat kota yang ramai. Sandro memasuki Supermarket itu, dengan Aila yang terus saja mengekori langkah suaminya.
Sejak tadi tak satu pun di antara mereka yang angkat bicara, bahkan Sandro pun sepertinya sedang tidak ingin berbicara banyak dengan istrinya.
Lelaki itu terlihat sibuk memilih-milih, mencari-cari merek pavoritnya dari sekian banyak merek yang tertera di kemasan minuman kaleng yang hendak dibelinya.
Sementaa Aila menyibukkan diri pula memilih buah-buahan yang paling segar, tanpa lecet.
Buah-buahan yang sudah dipilihnya dimasukkan ke kantong plastik yang disediakan hampir di setiap pojok rak-rak besar berisi aneka ragam jenis buah dan sayuran.
"Tambahin sama pisang dong, keranjangmu."
Sandro meraih sesisir pisang dari gantungannya, lalu dimasukkan nya ke dalam keranjang belanja Aila.
"Beb, sini saya yang dorong," kata Sandro menawarkan diri.