"Pintar sekali Sandro mencarikan tempat penginapan untukku," gumam Aila.
"Bukan cuma fasilitas hotelnya saja yang luar biasa. Pemandangan alam sekitarnya pun sangatlah memesona."
Awalnya Aila hanya iseng saja saat turun dan berjalan-jalan di lobi hotel. Terus menerus berkurung di dalam kamar, sungguh sangat membosankan.
Puas menikmati sudut-sudut ruangan yang menarik sepanjang ruangan dalam lobi Inna Muara, Aila mulai memperjauh langkah, kali ini ia berjalan di sepanjang trotoar di depan hotel.
Ada beberapa bangunan sekolah dan tempat kebaktian. di seberangnya ada juga monumen gempa yang berdiri dengan pilu.
Di samping monumen gempa, Aila menemukan sebuah patung pesawat, seulawah, Aila mengeja tulisan buram itu.
Keterangan soal pesawat sebenarnya masih menempel di bawah monumen, namun sudah agak buram sehingga sulit terbaca oleh mata.
