JARAK antara percetakan dengan kantor akuntan publik dimana Jake bekerja, tidak lah terlalu jauh.
Arus lalu lintas sepanjang jalan terlihat lengang. Tak memakan waktu lama Aira mendapati dirinya telah berada di parkiran, di depan kantor Jake.
"Perlu saya tunggu, Neng?"
"Tidak perlu Pak, nanti aku pulang dengan Jake saja," jawab Aira.
Curah hujan ternyata semakin deras, Aira terpaksa berlari kecil sampai ke selasar teras kantor Jake.
Gadis itu melangkah hati-hati di lantai marmer yang licin. Semoga saja Jake ada di kantornya. Aira memang sengaja ingin membuat kejutan .
Kotak yang dibawanya nampak cukup berat. Tapi Aira sama sekali tak merasa keberatan.
Tanpa diduganya, di sebuah meja sepasang mata nampak menatap kehadirannya dengan sinar mencorong.
Wajah itu terlihat cemberut begitu mengenali sosok Aira yang sekarang melangkah menuju meja resepsionis.
"Siang, Mbak. Bisa ketemu pak Jake. Jake Rhamadan?"
"Mbak sudah janji dengan beliau?"