"Letakkan kembali pakaian-pakaian itu ditempatnya, Yu." Wajah Dayu seketika muram mendengar perintah bapaknya.
"Maafkan aku, Pak," katanya dengan suara pelan.
"Kamu ndak salah. Bapak kenal dengan pemilik semua barang-barang ini. Kamu dan ibumu tunggu di sini sebentar."
Jatiswara bergegas ke bagian resepsionis, ia ingin mengabarkan penemuan terkait barang-barang pengunjung yang tertinggal di kamar.
Tapi langkah Bundi Jatiswara tertegun begitu pintu lift di lantai dua itu terbuka. Seorang wanita yang sangat dikenalnya melangkah keluar dari lift itu.
Wajahnya begitu beku. Wajah lelah dan penuh beban pikiran. "Mbak Aira!" serunya tak mampu menahan diri.
"Mr. Bundi ...!?" Aira terlihat sama terkejutnya.
Tak salah lagi, wanita muda ini ternyata benar-benar Aira, istri Mas Sandro. Tapi kenapa dia masih berada di hotel ini?
Apakah ada yang tidak beres yang telah terjadi? Bundi Jatiswara memandang ke sekeliling. Tak ada siapa-siapa. Di sana hanya ada mereka berdua.
